
Setelah puas di Borobudur, kita sempatkan dulu makan siang, karena memang sudah jam nya, inginnya gw membawa mereka ke tempat lain yang lebih adem gak panas, tapi ternyata adik-adik inginnya lanjut lagi ke Candi Prambanan, awalnya sudah gw tolak karena Prambanan saat itu sedang di pugar dan sedang di renovasi, tapi karena semua merengek minta kesana, ya sudah lah, hayuk ajah :).
CANDI PRAMBANAN merupakan candi Hindu terbesar dan tercantik di Asia Tenggara, berketinggian 47 meter, dibangun pada abad 9. Letaknya berada 17 km arah timur Yogyakarta di tepi jalan raya menuju Solo. Candi yang utama yaitu
Candi Siwa (tengah),
Candi Brahma (selatan),
Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti;
Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga),
Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan
Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta). Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi kecil. Sekarang, candi ini adalah sebuah situs yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, misalkan juga dalam situasi peperangan
.
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Candi Prambanan dikenal kembali saat seorang Belanda bernama C.A.Lons mengunjungi Jawa pada tahun 1733 dan melaporkan tentang adanya reruntuhan candi yang ditumbuhi semak belukar. Usaha pertama kali untuk menyelamatkan Candi Prambanan dilakukan oleh Ijzerman pada tahun 1885 dengan membersihkan bilik-bilik candi dari reruntuhan batu. Pada tahun 1902 baru dimulai pekerjaan pembinaan yang dipimpin oleh Van Erp untuk candi Siwa, candi Wisnu dan candi Brahma. Perhatian terhadap candi Prambanan terus berkembang. Pada tahun 1933 berhasil disusun percobaan Candi Brahma dan Wisnu. Setelah mengalami berbagai hambatan, pada tanggal 23 Desember 1953 candi Siwa selesai dipugar. Candi Brahma mulai dipugar tahun 1978 dan diresmikan 1987. Candi Wisnu mulai dipugar tahun 1982 dan selesai tahun 1991. Kegiatan pemugaran berikutnya dilakukan terhadap 3 buah candi perwara yang berada di depan candi Siwa, Wisnu dan Brahma besarta 4 candi kelir dan 4 candi disudut / patok.


Pada 27 Mei 2006 Gempa Bumi dengan kekuatan 5,9 pada skala richter (sementara United Stated Geologival Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala Richter) menghantam daerah Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat terhadap banyak bangunan dan kematian pada penduduk di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah kompleks Candi Prambanan, khususnya Candi Brahma.

Dibagian gerbang utama terdapat foto-foto tentang Gempa Bantul 2006, terutama kerusakan-kerusakan yang terjadi di seputaran kompleks Candi. Ternyata benar apa yang gw takutin, Prambanan memang sedang dalam masa di pugar atau di renovasi, batu-batu serta relief-reliefnya bertebarang dimana-mana, hadooohhh foto-fotonya ga ada yang cantik-cantik deh dan suasananya gak kalah panas dan gak kalah teriknya dari Borobudur, huff :(. Tapi untungnya adik-adikku cukup senang, tetap antusias tentang semua hal diseputaran komplek candi Prambanan, terlebih lagi buat si kecil Firman, ini kali pertama dia lihat yang namanya Candi, hehehehe :).

Sebenarnya pengelola Candi Prambanan saat itu menawarkan paket tiket terusan untuk bisa melihat juga Candi Ratu Boko, bisa menggunakan mobil Family, bisa juga menggunan bus (semacam bus feeder atau bus wisata yang kecil), sayangnya harganya lumayan mahal skitar 100rb an lebih, kantong sudah tongpes bow, hiks, lagipula hari sudah semakin sore, kita mesti bergegas mampir ke daerah Malioboro sebelum akhirnya sore nanti harus segera kembali ke Tegal. Sambil menunggu babeh, ibu, tante dan nenek yang jalannya sangat santai (baca:lambat bangeth), gw ajak adik-adik melihat2 area lain diseputaran Candi Prambanan, ada burung-burung juga museum tempo doeloe, sayangnya saat kami datang museum itu sedang ditutup sementara, mungkin sedang ada penambahan atau pendataan ulang kali yah, gw kurang ngerti juga, ya sudah akhirnya cukup puas dengan hanya foto-foto didepannya, apalagi Thomo dan Firman cukup senang melihat Kereta mirip Lokomotif yang baru sekali itu mereka lihat, ahahahahaha, hadoh ndeso-ndeso bener yah adek2 gw, ga apalah, sama kok kayak kakaknya :p.
Puas di Prambanan, kami cabcus ke daerah Malioboro, adik dan tante sibuk belanja batik, celana pendek/panjang, daster, aksesoris dan kaos-kaos, sedangkan babeh dan ibu malah asik icip-icip jajanan sekitaran pasar, mulai dari dawet, pecel, sate, rujak dan lain-lainnya, ahahahaha, ga jauh-jauh deh dari makanan. Sebenarnya perjanjian dengan babeh dan ibu harus sudah kembali lagi jam 3 sore, tapi kemudian gw punya inisiatif culik adik-adik dan tante untuk naik becak ke alun-alun dan ketempat pembuatan bakpia, jadilah kami naik becak secara konvoi ke alun-alun untuk mencicipi wedang ronde dilanjutkan lihat istana sultan sebentar dan belanja oleh-oleh bakpia, setelah puas langsung kembali ke Malioboro dan beranjak pergi kembali ke Tegal. Nah, lunas sudah KAUL ku ... gak punya hutang lagi yaaaaaaaahhhh :)
Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/prambanan/http://candidiy.tripod.com/prambanan.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar