Sabtu, 21 Januari 2012

Kaul ke Borobudur - Yogyakarta Agustus 2009

Sempat terucap, "Jikalau tulang tanganku menyatu lagi, aku mau KAUL ah bawa kluar jalan-jalan ke Yogya :)". Dan seperti nya mulai ada yang nagih tuh ucapan, akhirnya dengan 1 mobil kijang warna merah marun kepunyaan ortu, gw boyong 9 orang kluarga buat jalan-jalan ke Yogya, yang ada, desek2an dan umpel2an deh di dalam mobilnya, ahahahaha :).

Waktu itu bertepatan dengan libur 17 agustusan di tahun 2009, posisi kami sekeluarga saat itu sedang di Tegal, di rumah orangtua di daerah Lebaksiu, adikku Tommy mulai menagih janji "katanya mau ke Yogya, kapan?" disambut dengan anggukan penuh semangat 45 dari babeh, dengan kalem aku jawab "maunya kapan? hayuk ajah" dan langsung deyh semuanya pada siap-siap dan packing, wah cepat yah responnya ahahahaha :). Esok paginya sebelum berangkat kami sempatkan mampir kerumah Bude di daerah Banjaran-Tegal untuk menengok kakak sepupuku Mba Yanti yang sedang terbaring sakit, gw ga tega ngeliatnya karena badannya habis, beliau terkena kanker, dari jauh ku kirim kan doa buatnya agar sabar dan diberi kan jalan yang terbaik dari Alloh, amin.

Sebelum jalan ke Yogya, kami mampir dulu ke bengkel mobil, cek cek kendaraan dan lainnya, 1/2 jam beres langsung tancap gas, menjelang sore kami tiba di daerah Magelang dan babeh sibuk kontak2 dengan sodaranya yang bernama Mba Yani (kalo gw berarti manggilnya harus Bude) dan kami berniat bermalam dirumahnya. Menjelang malam, suami Bude Yani menjemput dengan motor dan kami mengikuti nya dengan mobil. Suami Bude Yani seorang pengacara dan Bude tinggal dengan keluarga suaminya, rumahnya bersebelahan dengan rumah mertuanya, rumahnya asri, yogya banget dan luas :). Baru saja sampai, kami mendapat berita duka, Mba Yanti yang tadi pagi kami jenguk meninggal dunia, innalillahi wa innailaihi rojiun, bapak dan ibu langsung memberi komando untuk segera dimakamkan, tidak perlu menunggu lama ataupun menunggu kami pulang, karena kami baru saja sampai, tidak mungkin langsung balik lagi. Kemudian, seperti biasa, babeh dan ibu melepas kangen dengan ngobrol bersama Bude dan Suaminya sampai larut malam, sedangkan kami anak2nya sudah asik terlelap di mimpi masing-masing, xixixixixixi :)

Menjelang pagi Bude sibuk di dapur, bikin ini itu termasuk tiwul, dan juga beli ini itu, padahal sudah diwanti-wanti sama ibu ga perlu repot2, hadoooh ... putri2nya yang masih kecil2 pun cepat akrab dengan adik2ku dan meminta tidak cepat pergi sampai mereka pulang sekolah jam 9 nanti, baiklah, akhirnya sambil menunggu mereka pulang sekolah kami membantu Bude di dapur :).

Setelah sarapan dan ngobrol sebentar kami pamit pulang, putri2 Bude pun sudah kembali dari sekolah, foto-foto sebentar lantas kami pamit, seperti kebiasaan yang sudah sudah, ibu meminta ku untuk menyisipkan beberapa lembar rupiah ke putri2 bude untuk sekedar "uang jajan" :). Tujuan kami berikutnya tidaklah langsung pulang, kami mau mampir dulu ke Candi Borobudur, sesuai dengan KAUL, aku penuhi semua permintaan adik-adik dan orangtua untuk jalan-jalan di Yogya selama libur itu (tongpes deyh).

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Candi stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800an Masehi pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat 3 pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar terletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh 3 barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca Buddha tengan duduk bersila dalam posisi teratai sempurna sikap tangan (mudra) Dharmachakra Mudra (memutar roda dharma). Sebuah mitos menyebut, bahwa siapa saja yang bisa memegang arca Buddha tersebut akan diberkahi dengan keberuntungan, padahal, seharusnya arca-arca tersebut jangan dipegang karena kringat kita akan merusak arca tersebut.

Borobudur adalah candi Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter. Candi Borobudur selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.

Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan Unesco, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.

Puas mengelilingi Borobudur ditengah hari bolong dan bikin kulit terbakar serta merah-merah kami segera beranjak pergi, tapi saat ingin meninggalkan tempat tersebut banyak petugas candi yang meminta kami juga untuk mengunjungi pameran dengan judul "serba TER", mulai dari patung buddha emas TER-berat, Baju batik TER-besar, Gunungan wayang TER-besar, dan lainnya. Gw pikir bagus juga untuk belajar dan info adik-adik gw yang masih kecil, so kenapa engga, plus tiket masuknya saat itu sudah termasuk free Teh botol sosro ... ehehehe ... so gimana? udah puas kan puter2 Borobudurnya? :).

Ref:
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur

http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/borobudur/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar